Pengertian kopling kering
Kopling
kering adalah kopling yang saat bekerja tidak terkena minyak pelumas.
Kopling jenis ini mempunyai satu plat kopling. Digunakan untuk kendaraan
roda empat.
kelebihan kopling kering
- hambatan geseknya besar sehingga lebih efektif dibanding kopling basah dalam pemindahan daya.
- tahan slep karena tidak terendam oli pelumas
kekurangan kopling kering
- cepat aus
- kerja kopling yang dihasilkan tidak selembut kopling basah.
Bagian-bagian kopling kering
Kopling terdiri atas dua bagian utama:
a. Rumah kopling (Clutch outer drum) yang ikut bérputar dengan poros engkol digerekkan oleh roda gigi pada ujung poros engkol).
b. Pusat kopling (Clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama persneling.
Untuk meneruskan perputaran rumah kopling ke pusat kopling dipakai susunan pelat-pelat gesek (kanvas kopling) dan pelat-pelat baja yang saling bersentuhan.
a. Pelat-pelat gesek (friction plates) mengikuti gerak memutar rumah kopling (lidah-lidahnya terkait pada rumah kopling).
b. Pelat—pelat baja mengikuti gerak memutar pusat kopling (lidah-lidahnya terkait pada spie-spie pada pusat kopling).
Kopling terdiri atas dua bagian utama:
a. Rumah kopling (Clutch outer drum) yang ikut bérputar dengan poros engkol digerekkan oleh roda gigi pada ujung poros engkol).
b. Pusat kopling (Clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama persneling.
Untuk meneruskan perputaran rumah kopling ke pusat kopling dipakai susunan pelat-pelat gesek (kanvas kopling) dan pelat-pelat baja yang saling bersentuhan.
a. Pelat-pelat gesek (friction plates) mengikuti gerak memutar rumah kopling (lidah-lidahnya terkait pada rumah kopling).
b. Pelat—pelat baja mengikuti gerak memutar pusat kopling (lidah-lidahnya terkait pada spie-spie pada pusat kopling).
Cara kerja kopling kering
apabila
mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan
pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut
berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling
belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang
dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang memungkinkannya
bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin
menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan pedal,
dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan plat
tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut
terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan
slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi
selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya
akan memutar poros utama persneling
komponen – komponen kopling kering
1. clutch cover
Atau
dikenal juga dengan istilah rumah kopling. Rumah kopling adalah bagian
kopling yang dipasangkan ke flywheel ( roda gila ) dengan cara dibaut.
Didalam rumah kopling terdapat bagian lainnya yaitu pelat tekan dan
pegas kopling. Pegas kopling inilah yang pernah saya jelaskan dalam
macam – macam kopling mobil. Pelat tekan adalah komponen yang menekan
kampas kopling , agar menempel ke flywheel. Jadi pelat tekan bersama –
sama flywheel menjepit kampas kopling. Sedangkan untuk gaya penekanan
ini didapat dari tenaga pegas kopling .
2. kampas kopling
Kampas
kopling adalah komponen yang menerima putaran dari flywheel, untuk
diteruskan ke input shaft dari transmisi. Kampas kopling dibuat dari
bahan khusus agar tahan terhadap kejutan atau gesekan.
3. release fork
Nama
lainnya adalah garpu pembebas. Komponen ini terpasang pada rumah dari
transmisi. Ia bekerja berdasarkan tarikan dari kabel kopling. Jadi
ketika kabel kopling tertarik, maka release fork akan mendorong release
bearing untuk melakukan pemutusan putaran dari mesin.
4. Release bearing
Seperti
telah dijelaskan di atas, maka release bearing menerima tekanan dari
release fork untuk melakukan pemutusan putaran dari mesin. Letak dari
release bearing berada di antara pegas kopling dan release fork. Release
bearing adalah klaher atau bearing yang akan ditekan saat bekerja. Maka
itu jenis klaher dari release bearing harus tahan terhadap tekanan.
Selain tahan terhadap tekanan, klaher ini harus mampu tetap berputar
dengan lembut saat ditekan.
5. Kabel Kopling
Sama
seperti kabel kopling umumnya, konstruksi terbuat dari seling dan
diselubung dengan selonsong besi. Kabel kopling menerima tarikan dari
pedal kopling untuk mengoperasikan release fork. Untuk itu kabel kopling
harus kuat dari tegangan tarik. Selain kuat kabel kopling harus dapat
bergerak dengan lancar dan bebas di dalam selongsongnya.
6. Pedal kopling
Pedal
kopling yang dioperasikan oleh kaki pengemudi. Pedal kopling ini berada
di dalam kabin, yaitu di dekat setir mobil. Pedal kopling inilah yang
menerima penekanan langsung dari kaki pengemudi, bila ia melakukan
perpindahan gigi atau melakukan pengereman. Letaknya berada di bagian
paling kiri , dari antara 3 pedal yang ada di dekat kursi pengemudi ( di
bawah setir ).
1) Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi dengan lembut.
2) Harus dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa slip.
3) Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
konstruksi kopling kering
1. Clutch dish (plat kopling)
2. Pressure plat (plat penekan)
3. Diapragma spring
4. Release bearing
5. Clutch cover
6. Release fork
7. Release cylinder
Soal 1
1) Sebutkan fungsi dan syarat-syarat kopling !
2) Sebutkan komponen-komponen kopling !
3) Sebutkan keuntungan dan kerugian kopling tipe coil spring !
4) Jelaskan cara kerja kopling tipe coil spring !
5) Sebutkan keuntungan dan kerugian kopling tipe diapragma spring !
6) Jelaskan Jelaskan cara kerja kopling tipe diapragma !
7) Jelaskan fungsi cushion plate dan torsion dumper !
8) Jelaskan cara kerja master cylinder !
Kunci Jawaban 1
1) Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi.
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah :
a) Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi dengan lembut.
b) Harus dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa slip.
c) Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
2) Kopling terdiri dari clutch disc, pressure plate, diapragma spring, release bearing, clutch cover dan release fork.
3) Keuntungan dan kerugian kopling tipe coil spring adalah
Keuntungannya :
Penekanan terhadap plat kopling lebih kuat.
Penekanan plat kopling dapat disetel.
Kerugiannya :
Tenaga untuk menekan pedal kopling besar.
Konstruksi rumit sehingga harganya mahal.
Penekanan Coil spring tidak merata.
4) Cara kerja kopling tipe coil spring adalah sebagai berikut
a) Saat pedal ditekan
Release fork menekan release bearing, release bearing menekan release lever sehingga release lever mengangkat pressure plate melalui pivot pin melawan tekanan pressure spring
dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara
fly wheel dan pressure plate) dan putaran motor tidak dapat diteruskan
ke input shaft transmisi.
b).Saat pedal dilepas
Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan release lever sehingga pressure spring menekan pressure plate dan pressure plate menekan clutch disc ke flywheel. Sehingga terjadi perpindahan tenaga sebagai berikut :
Motor
(flywheel) > clutch cover > pivot pin > release lever >
pressure plate > clutch dish > spline > input shaft transmisi.
5) Keuntungan dan kerugian kopling tipe diapragma spring :
Tenaga penekanan pedal kopling lebih ringan.
Penekanan terhadap plat kopling lebih merata.
Tenaga pegas tidak akan berkurang karena gaya sentrifugal saat kecepatan tinggi.
Kerugiannya :
Harganya lebih mahal.
6) Cara kerja kopling tipe diapragma adalah
a) Saat pedal ditekan
Release fork menekan release bearing, release bearing menekan menekan diapragma spring sehingga diapragma spring mengangkat pressure plate melalui pivot ring menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara fly wheel dan pressure plate) dan putaran motor tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi.
b) Saat pedal dilepas
Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan diapragma spring sehingga diapragma spring menekan pressure plate dan pressure plat menekan clutch disc ke flywheel. Sehingga terjadi perpindahan tenaga sebagai berikut :
Motor
(flywheel) > clutch cover > pivot ring > diapragma spring
> pressure plate > clutch dish > spline > input shaft transmisi.
7) Cushion plate berfungsi untuk memperlembut saat kopling berhubungan dan torsion damper/torsion rubber berfungsi untuk meredam kejutan saat kopling berhubungan.
8) Cara kerja master cylinder:
Saat Pedal Kopling Di Tekan
Connecting rod bergerak ke kiiri karena tenaga dari conical spring dan mengakibatkan reservoir tertutup oleh inlet valve. Chamber A terpisah dari chamber B, tekanan hidraulis pada chamber A naik, kemudian tekanan diteruskan ke pipa dan reservoir cylinder.
Saat Pedal Kopling Di Lepas
Piston akan kembali ke kanan oleh tekanan compression spring, connecting rod tertarik oleh spring retainer melawan tekanan conical spring,sehingga inlet valve terbuka dan chamber A berhubungan dengan chamber B.VIDEO KOPLING KERING