Jumat, 16 Agustus 2013

KOPLING KERING

Pengertian kopling kering
Kopling kering adalah kopling yang saat bekerja tidak terkena minyak pelumas. Kopling jenis ini mempunyai satu plat kopling. Digunakan untuk kendaraan roda empat.
kelebihan kopling kering 
- hambatan geseknya besar sehingga lebih efektif dibanding kopling basah dalam pemindahan daya.

- tahan slep karena tidak terendam oli pelumas
kekurangan kopling kering
- cepat aus
- kerja kopling yang dihasilkan tidak selembut kopling basah.
Bagian-bagian kopling kering
Kopling terdiri atas dua bagian utama:
a. Rumah kopling (Clutch outer drum) yang ikut bérputar dengan poros engkol digerekkan oleh roda gigi pada ujung poros engkol).
b. Pusat kopling (Clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama persneling.
Untuk meneruskan perputaran rumah kopling ke pusat kopling dipakai susunan pelat-pelat gesek (kanvas kopling) dan pelat-pelat baja yang saling bersentuhan.
a. Pelat-pelat gesek (friction plates) mengikuti gerak memutar rumah kopling (lidah-lidahnya terkait pada rumah kopling).
b. Pelat—pelat baja mengikuti gerak memutar pusat kopling (lidah-lidahnya terkait pada spie-spie pada pusat kopling).
Cara kerja kopling kering 
apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama persneling
komponen – komponen kopling kering 
1. clutch cover 
Atau dikenal juga dengan istilah rumah kopling. Rumah kopling adalah bagian kopling yang dipasangkan ke flywheel ( roda gila ) dengan cara dibaut. Didalam rumah kopling terdapat bagian lainnya yaitu pelat tekan dan pegas kopling. Pegas kopling inilah yang pernah saya jelaskan dalam macam – macam kopling mobil. Pelat tekan adalah komponen yang menekan kampas kopling , agar menempel ke flywheel. Jadi pelat tekan bersama – sama flywheel menjepit kampas kopling. Sedangkan untuk gaya penekanan ini didapat dari tenaga pegas kopling .
2. kampas kopling 
Kampas kopling adalah komponen yang menerima putaran dari flywheel, untuk diteruskan ke input shaft dari transmisi. Kampas kopling dibuat dari bahan khusus agar tahan terhadap kejutan atau gesekan.
3. release fork
Nama lainnya adalah garpu pembebas. Komponen ini terpasang pada rumah dari transmisi. Ia bekerja berdasarkan tarikan dari kabel kopling. Jadi ketika kabel kopling tertarik, maka release fork akan mendorong release bearing untuk melakukan pemutusan putaran dari mesin.
4. Release bearing
Seperti telah dijelaskan di atas, maka release bearing menerima tekanan dari release fork untuk melakukan pemutusan putaran dari mesin. Letak dari release bearing berada di antara pegas kopling dan release fork. Release bearing adalah klaher atau bearing yang akan ditekan saat bekerja. Maka itu jenis klaher dari release bearing harus tahan terhadap tekanan. Selain tahan terhadap tekanan, klaher ini harus mampu tetap berputar dengan lembut saat ditekan.
5. Kabel Kopling
Sama seperti kabel kopling umumnya, konstruksi terbuat dari seling dan diselubung dengan selonsong besi. Kabel kopling menerima tarikan dari pedal kopling untuk mengoperasikan release fork. Untuk itu kabel kopling harus kuat dari tegangan tarik. Selain kuat kabel kopling  harus dapat bergerak dengan lancar dan bebas di dalam  selongsongnya.
6. Pedal kopling
Pedal kopling yang dioperasikan oleh kaki pengemudi. Pedal kopling ini berada di dalam kabin, yaitu di dekat  setir mobil. Pedal kopling inilah yang menerima penekanan langsung dari kaki pengemudi, bila ia melakukan perpindahan gigi atau melakukan pengereman.  Letaknya berada di bagian paling kiri , dari antara 3 pedal yang ada di dekat kursi pengemudi ( di bawah setir ).
Syarat-syarat yang harus dimiki kopling kering
1)   Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi dengan lembut.
2)   Harus dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa slip.
3)   Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.

konstruksi kopling kering
1.    Clutch dish (plat kopling)
2.    Pressure plat (plat penekan)
3.    Diapragma spring
4.    Release bearing
5.    Clutch cover
6.    Release fork
7.    Release cylinder

  
Soal  1
1)   Sebutkan fungsi dan syarat-syarat kopling !
2)   Sebutkan komponen-komponen kopling !
3)   Sebutkan keuntungan dan kerugian kopling tipe coil spring !
4)   Jelaskan cara kerja kopling tipe coil spring !
5)   Sebutkan keuntungan dan kerugian kopling tipe diapragma spring !
6)   Jelaskan Jelaskan cara kerja kopling tipe diapragma !
7)   Jelaskan fungsi cushion plate dan torsion dumper !
8)   Jelaskan cara kerja master cylinder ! 
Kunci Jawaban 1
1)   Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi.
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah :
a)    Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi dengan lembut.
b)   Harus dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa slip.
c)    Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
2)   Kopling terdiri dari clutch disc, pressure plate, diapragma spring, release bearing, clutch cover dan release fork.
3) Keuntungan dan kerugian kopling tipe coil spring adalah
 Keuntungannya :
Penekanan terhadap plat kopling lebih kuat. 
Penekanan plat kopling dapat disetel.
Kerugiannya :
Tenaga untuk menekan pedal kopling besar.
Konstruksi rumit sehingga harganya mahal.
Penekanan Coil spring tidak merata.
4) Cara kerja kopling tipe coil spring adalah sebagai berikut
a) Saat pedal ditekan
Release fork menekan release bearing, release bearing menekan release lever  sehingga release lever mengangkat pressure plate melalui pivot pin melawan tekanan pressure spring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara fly wheel dan pressure plate) dan putaran motor tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi.
b).Saat pedal dilepas
Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan release lever sehingga pressure spring menekan pressure plate dan pressure plate menekan clutch disc ke flywheel. Sehingga terjadi perpindahan tenaga sebagai berikut :
Motor (flywheel) > clutch cover > pivot pin > release lever > pressure plate > clutch dish > spline > input shaft transmisi.
5)  Keuntungan dan kerugian kopling tipe diapragma spring :
Tenaga penekanan pedal kopling lebih ringan.
Penekanan terhadap plat kopling lebih merata.
Tenaga pegas tidak akan berkurang karena gaya sentrifugal saat kecepatan tinggi.
Kerugiannya :
Harganya lebih mahal.
6) Cara kerja kopling tipe diapragma adalah
a)    Saat pedal ditekan
Release fork menekan release bearing, release bearing menekan menekan diapragma spring sehingga diapragma spring mengangkat pressure plate melalui pivot ring  menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara fly wheel dan pressure plate) dan putaran motor tidak dapat diteruskan ke input shaft  transmisi.
b)   Saat pedal dilepas
Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan diapragma spring  sehingga diapragma  spring  menekan pressure plate dan pressure plat menekan clutch disc ke flywheel. Sehingga terjadi perpindahan tenaga sebagai berikut : 
Motor (flywheel) > clutch cover > pivot ring > diapragma spring    > pressure plate > clutch dish > spline > input shaft transmisi.
7) Cushion plate berfungsi untuk memperlembut saat kopling    berhubungan dan torsion damper/torsion rubber berfungsi untuk meredam kejutan saat kopling berhubungan.
8)   Cara kerja master cylinder:
Saat Pedal Kopling Di Tekan
Connecting rod bergerak ke kiiri karena tenaga dari conical spring dan mengakibatkan reservoir tertutup oleh inlet valve. Chamber A terpisah dari chamber B, tekanan hidraulis pada chamber A naik, kemudian tekanan diteruskan ke pipa dan reservoir cylinder.
Saat Pedal Kopling Di Lepas
Piston akan kembali ke kanan oleh tekanan compression spring, connecting rod tertarik oleh spring retainer melawan tekanan conical spring,sehingga inlet valve terbuka dan chamber A berhubungan dengan chamber B.

 VIDEO KOPLING KERING